MENGENAL STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU DI INDONESIA

Penulis : urwahaa

Apa itu Standar Akuntansi Keuangan?

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ialah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar adanya keseragaman dalam peneplain laporan keuangan (Augustyas, 2011)

SAK berisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI), serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya.

SAK berfungsi untuk keseragaman laporan keuangan, selain itu, SAK juga berfungsi untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, mempermudah auditor serta mempermudah pembaca laporan keuangan untuk memahami dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda beda.

Standar ini adalah patokan penyusunan, pencatatan, penyajian, dan perlakuan laporan keuangan, agar informasi keuangan yang dihasilkan, relevan bagi pengguna laporan. PSAK digunakan oleh perusahaan (entitas) yang memiliki akuntabilitas publik, baik yang sudah terdaftar di pasar modal, maupun yang masih dalam proses pendaftaran pasar modal.

Ada 4 macam standar akuntansi yang berkembang di Indonesia, yang disusun mengikuti perkembangan bisnis di dalam negeri. Keempat standar akuntansi ini digunakan sesuai entitas usaha dan organisasi yang dijalankan, baik itu perusahaan swasta maupun lembaga negara.

1. PSAK-IFRS

PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – International Financial Reporting Standards) adalah SAK yang telah mengadopsi IFRS dan berlaku di Indonesia.

Alasan IFRS dijadikan pedoman SAK karena Indonesia merupakan anggota International Federation of Accountants (IFAC) yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansinya. Ada beberapa prinsip dasar yang digunakan IFRS, di antaranya adalah:

  1. Ada penekanan interpretasi dan aplikasi atas standar akuntansi keuangan sehingga para negara anggota IFAC berkomitmen untuk menerapkan SAK yang sudah ditentukan.
  2. Ada penilaian atas transaksi dan evaluasi sehingga laporan keuangan dapat mencerminkan realitas ekonomi.
  3. Penerapan standar akuntansi ini membutuhkan professional judgement.

IFRS sebagai standar akuntansi di Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat, diantaranya:

  1. Dapat meningkatkan daya banding laporan keuangan.
  2. Memberikan informasi berkualitas di pasar modal internasional.
  3. Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
  4. Mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
  5. Dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practice

2. SAK-ETAP

SAK ETAP merupakan Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Menurut (Martani, 2011) SAK ETAP adalah standar akuntansi keuangan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan ialah entitas yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek dipasar modal; atau entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang adan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi. Apabila suatu entitas harus menggunakan PSAK – IFRS based, sedangkan entitas tersebut dalam skala menengah atau kecil, dapat menggunakan SAK ETAP jika ada regulasi yang mengijinkan penggunaan SAK ETAP.

SAK ETAP merupakan hasil penyederhanaan standar akuntansi IFRS yang meliputi tidak adanya penilaian untuk aset tetap, aset tidak berwujud, dan laporan laba/rugi yang komprehensif.

Standar akuntansi IFRS yang disederhanakan juga meliputi tidak adanya pilihan menggunakan nilai revaluasi (wajar), serta tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan karena beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan pajak.

Manfaat SAK ETAP :

  1. Membantu perusahaan kecil dan menengah dalam menyusun laporan keuangannya sendiri.
  2. Standar akuntansi ini dinilai lebih sederhana karena sebagian besar siklus akuntansinya menggunakan konsep biaya historis. Bentuk pengaturannya juga lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah selama beberapa tahun.
  3. Laporan akuntasi jadi dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, sehingga laporan keuangan dapat digunakan untuk mejaring dana investasi agar usahanya lebih berkembang.
  4. Implementasi SAK-ETAP lebih mudah dibandingkan PSAK_IFRS karena lebih sederhana dan tetap dapat memberikan informasi yang dapat diandalkan dalam penyajian laporan keuangan.
  5. SAK-ETAP mengadopsi IFR untuk usaha kecil dan menengah yang dimodifikasi sesuai kondisi Indonesia, serta dibuat lebih ringkas. Namun perlu diingat, SAK-ETAP juga masih memerlukan profesional judgementya, meski tak sebanyak untuk PSAK-IFRS.

3. PSAK Syariah

Dari namanya saja sudah bisa diketahui bahwa standar akuntansi keuangan ini adalah standar yang berpatok pada prinsip hukum agama (syariat) Islam. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Pengembangan SAS dilakukan dengan mengikuti model SAK umum namun berbasis syariah dengan mengacu kepada fatwa MUI.

SAS ini terdiri dari PSAK 100 sampai dengan PSAK 106 yang mencakup kerangka konseptual; penyajian laporan keuangan syariah; akuntansi murabahah; musyarakah; mudharabah; salam; istishna

4. SAP

SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) diterbitkan sebagai peraturan pemerintah (PP) yang diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Laporan keuangan pokok menurut Standar Akuntansi Pemerintah adalah Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

SAP dibuat untuk menjadmin transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara demi terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih.

Fungsi Standar Akuntansi Keuangan

  1. Untuk keseragaman laporan keuangan.
  2. Memudahkan penyusunan laporan keuangan.
  3. Mempermudah auditor dan pembaca laporan keuangan untuk memahami dan membandingkan laporan keuangan entitas berbeda-beda.

Itulah ragam SAK yang diterapkan di Indonesia. Tak hanya menjalankan proses akuntansi sesuai standar yang berlaku, seorang akuntan juga harus memahami perbedaan standar-standar yang berlaku tersebut.

Dengan menggunakan standar akuntansi, Anda dapat meningkatkan kualitas informasi yang ada pada laporan keuangan perusahaan.

Jika anda masih bingung dengan SAK apa yang harus anda terapkan, yuk konsultasikan ke Jasa Pembukuan^^

 

Salam Pembukuan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sales & Support
Kirim