Penulis: Nisful Chiqmiah | Editor: Lina Royani
Siklus akuntansi merupakan sebuah proses penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat diterima dan dipertanggungjawabkan validitasnya. Siklus akuntansi berguna untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencatat/merekam akuntansi perusahaan. Siklus akuntansi dilakukan berulang selama kurun waktu setahun. Berikut ini point-point dan penjelasan dari siklus akuntansi :
- Transaksi
Tahap pertama yang perlu dilakukan dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi. Tahapan ini mencatat seluruh kegiatan transaksi perusahaan. - Jurnal Umum
Sebelum melakukan jurnal, sebaiknya dilakukan analisa transaksi untuk memudahkan dalam proses double entry system. Tahap penjurnalan dilakukan dengan berurutan dan teliti. Sehingga pada masa akhir periode didapatkan jumah yang sama pada sisi debit dan kredit.
- Buku Besar
Tahap ketiga adalah buku besar, buku besar merupakan kumpulan akun pembukuan yang di catat dalam satu periode tertentu. Tujuannya untuk memudahkan akuntan dalam proses pengecekan ulang dengan melihat referensi terkait dengan histori.
- Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan tahap selanjutnya setelah buku besar, neracas saldo berisikan saldo dari masing – masing akun pada buku besar pada periode tertentu.
- Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian dilakukan jika terdapat transaksi yang belum tercatat.
- Neraca Saldo Penyesuaian
Neraca saldo penyesuaian dibuat berdasarkan neraca saldo dengan memperhatikan jurnal penyesuaian.
- Laporan Keuangan
Tahap berikutnya adalah laporan keuangan, laporan keuangan dapat di susun setelah data yang telah diinput relevan. Laporan keuangan terdiri dari :
-
- Laporan laba rugi
- Laporan perubahan modal
- Laporan neraca
- Laporan arus kas
- Jurnal Penutup
Tahap terakhir dalam siklus akuntansi adalah jurnal penutup. Jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi. Rekening yang ditutup adalah rekening nominal dengan tujuan dapat mengukur kembali aktivitas yang baru.
